DISTRIBUSI PENDERITA ABSES SUBMANDIBULA DI BAGIAN T.H.T.K.L RSUD BANGLI BALI PERIODE JANUARI 2016 SAMPAI DESEMBER 2018

Utari, I Gusti Sri (2019) DISTRIBUSI PENDERITA ABSES SUBMANDIBULA DI BAGIAN T.H.T.K.L RSUD BANGLI BALI PERIODE JANUARI 2016 SAMPAI DESEMBER 2018. JURNAL KEDOKTERAN, 5 (1). pp. 187-197. ISSN e-ISSN 2620-5890, p-ISSN 2460-9749

Full text not available from this repository.

Abstract

Abses submandibula menempati urutan tertinggi dari seluruh abses leher dalam. Faktor predisposisinya adalah higiene orodental yang buruk, diabetes melitus serta adanya penyakit imunodefisiensi. Angka morbiditas dari komplikasi yang ditimbulkan akibat abses submandibula masih cukup tinggi sehingga pengetahuan tentang faktor predisposisi serta diagnosis dan penanganan yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui distribusi penderita abses submandibula di bagian T.H.T.K.L RSUD Bangli Bali dalam 3 tahun terakhir yaitu bulan Januari 2016 sampai Desember 2018. Penelitian ini merupakan studi deskriptif retrospektif dengan sampel adalah seluruh penderita abses submandibula di bagian T.H.T.K.L RSUD Bangli dalam 3 tahun terakhir yaitu pada bulan Januari 2016 sampai Desember 2018 yang memenuhi kriteria inklusi. Pada hasil penelitian didapatkan jumlah penderita yang memenuhi kriteria inklusi adalah sebanyak 28 orang dengan umur penderita rata-rata 42,32 tahun, laki-laki lebih banyak dari perempuan yaitu 60,71, keluhan penderita terbanyak pembengkakan di bawah rahang dan nyeri yaitu 100 dan 92,86, sebagian besar unilateral yaitu 96,43, sumber infeksinya adalah sebanyak 100 dari infeksi gigi, kuman terbanyak adalah Streptokokus viridians yaitu sebanyak 39,29, sebanyak 85,71 penderita sensitif terhadap antibiotik sefalotin dan meropenem, komplikasi didapatkan pada 2 pasien yaitu abses parotis dan lama perawatan pasien terbanyak adalah 5 hari yaitu 42,87. Disimpulkan bahwa sumber infeksi penderita abses submandibula pada penelitian ini adalah dari infeksi gigi, kuman terbanyak adalah Streptokokus viridians, sebagian besar penderitasensitif terhadap antibiotik sefalotin dan meropenem, serta komplikasi yang didapatkan pada penderita adalah abses parotis.

Item Type: Article
Subjects: R Medicine > R Medicine (General)
Divisions: Fakultas Kedokteran > Profesi Dokter
Depositing User: LPPM Unizar
Date Deposited: 15 Jul 2023 03:59
Last Modified: 15 Jul 2023 03:59
URI: http://repository.unizar.ac.id/id/eprint/590

Actions (login required)

View Item
View Item